Rumah Ustaz Yusuf Mansur Digeruduk Investor
Buzzer Indonesia , Jakarta – Kasus dugaan investasi bodong Ustaz Yusuf Mansur belum usai. Mereka yang mengaku investor batu bara ramai menggeruduk rumah sang ulama di kawasan Cipondoh, Tangerang.
Para korban ini awalnya berniat bersilaturahmi dengan Ustaz Yusuf Mansur. Namun ayah Wirda Mansur ini tidak ada di rumah dan hanya diwakili pengacaranya.
Meski begitu, massa yang datang dari jamaah Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur itu tetap melanjutkan tujuan awal. Selain bersilaturahmi, mereka juga bermubahalah.
Sebagai informasi, Mubhalah atau Li’an adalah memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah atau dusta.
“Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah bersumpah, kami investor batu bara jabal nur Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur yang awal bisnisnya batu bara dipresentasikan oleh Ustaz Yusuf Mansur di dalam masjid,” ujar para korban dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (24/8/2022).
Para korban ini bersumpah atas nama Allah telah menyetorkan uang investasi batu bara. Namun sampai saat ini, jangankan keuntungan, modal pun tidak dikembalikan.
Ustadz Yusuf Mansur juga telah memberikan janji. Jika proses bisnis bermasalah, ulama yang khas dengan sedekah ini akan mengembalikan secara mencicil.
“Namun hanya membayar sebagian kecil saja. Selanjutnya tidak pernah membayar kepada kami,” ucap para korban.
Kesaksian tersebut benar adanya. “Apabila bohong, kami investor dan keluarga kami, siap segera dilaknat, diazab dan dihancurkan sehancur-hancurnya oleh Allah,” ucap para korban.
Baca Juga : Inilah Perkembangan Dunia Digital di Masa Kini
Tapi sebaliknya, jika ucapan mereka benar, dan ucapan Yusuf Mansur yang bilang tidak ada bisnis investasi batu bara sebuah kebohongan, maka azab Allah akan datang pada dai 45 tahun ini.
“Semoga Allah segera melaknat, mengazab dan menghancurkan yang sehancur-hancurnya ustaz Yusuf Mansur, keluarganya dan kawan-kawannya dalam bisnis batu bara ini,” ucap mereka.
Tim Suara.com telah menghubungi Ustaz Yusuf Mansur terkait kedatangan pada korban dan aksi mubahalah. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari pihak terkait.