Buzzerindonesia, Jakarta – Hertz, sebuah perusahaan penyewaan mobil ternama telah melakukan perjanjian dengan salah satu carmaker kondang Amerika Serikat, General Motors. Tujuannya mendapatkan pasokan mobil listrik untuk digunakan sebagai mobil sewa, dan durasi berlangsung lima tahun.
Pemesanan masif ini adalah konsekuensi Hertz dalam meningkatkan komposisi kendaran listrik atau Electric Vehicle atau EV armadanya, sementara daro pihak General Motors sendiri adalah dalam rangka mempercepat produksi EV secara luas.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi General Motors, ratusan ribu kendaraan listrik yang dipesan Hertz terdiri dari brand Chevrolet, Buick, GMC, Cadilac, serta BrightDrop EV.
Kesepakatan antara Hertz dan General Motors mencakup pengiriman kendaraan listrik hingga 2027.
Selama periode ini, Hertz memperkirakan pelanggannya dapat melakukan perjalanan lebih dari 8 miliar mil dengan mobil listrik produksi General Motors. Juga mampu melakukan penghematan sekitar 3,5 juta metrik ton emisi setara karbon dioksida, bila dibandingkan dengan kendaraan pembakaran internal (Internal Combustion Engine) dalam jarak tempuh sama.
“Sangat menarik bahwa dua perusahaan ikonik Amerika yang telah membentuk evolusi transportasi selama lebih dari satu abad bersatu untuk mendefinisikan kembali masa depan mobilitas di abad ke-21,” demikian papar Stephen Scherr, CEO Hertz.
“Pekerjaan kami dengan Hertz merupakan langkah maju yang besar untuk pengurangan emisi dan adopsi EV yang akan membantu menciptakan ribuan pelanggan EV baru untuk GM,” sambut Mary Barra, Chairman dan Chief Executive Officer atau CEO General Motors.
Hertz berinvestasi untuk menciptakan armada penyewaan EV terbesar di Amerika Utara, dengan puluhan ribu EV tersedia untuk disewa di 500 lokasi Hertz di 38 negara bagian. Tujuan operator penyewaan adalah seperempat armadanya bertenaga listrik pada akhir 2024.
Hertz mengharapkan untuk mulai menerima pengiriman Chevrolet Bolt EV dan Bolt EUV pada kuartal pertama tahun depan. Pengiriman General Motors ke Hertz diproyeksikan meningkat karena General Motors dengan cepat meningkatkan produksi mobil listriknya antara 2023 dan 2025.
Langkah General Motors untuk lebih banyak memproduksi Electric Vehicle ini didukung dengan pembukaan pabrik sel baterai Ultium Cells di Ohio, Tennessee dan Michigan, Amerika Serikat.
General Motors merencanakan kapasitas produksi tahunan sebesar 1 juta EV di Amerika Utara pada 2025.